Berikut adalah lirik lagu "Gala Bunga Matahari" yang dinyanyikan oleh Sal Priadi beserta interpretasinya :

Poster lagu "Gala Bunga Matahari"



MungkinkahMungkinkahKau mampir hari iniBila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari
Yang tiba-tiba mekar di tamanMeski bicara dengan bahasa tumbuhanCeritakan padakuBagaimana tempat tinggalmu yang baru
Adakah sungai sungai itu benar benarDilintasi dengan air susuJuga badanmu tak sakit sakit lagiKau dan orang orang di sana muda lagi
Semua pertanyaanTemukan jawabanHati yang gembira sering kau tertawaBenarkah orang bilang ia memang suka bercanda
MungkinkahMungkinkahKau mampir hari iniBila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari
Yang tiba-tiba mekar di tamanMeski bicara dengan bahasa tumbuhanKan ku ceritakan padamuBagaimana hidupku tanpamu
Kangennya masih ada disetiap waktuKadang aku menangis bila aku perluTapi aku sekarang sudah lebih lucuJadilah menyenangkan seperti katamu


Mungkinkah / Mungkinkah / Kau mampir hari ini / Bila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari / Yang tiba-tiba mekar di taman / Meski bicara dengan bahasa tumbuhan:

Dalam lirik tersebut dapat digambarkan tentang harapan, berharap seseorang yang dirindukan bisa datang berkunjung. Jika tidak bisa hadir, ia berharap orang tersebut hadir dalam bentuk lain, seperti bunga matahari yang tiba-tiba mekar di taman. Bunga matahari yang berbicara dengan bahasa tumbuhan menggambarkan kehadiran yang penuh keajaiban dan indah.


Ceritakan padaku / Bagaimana tempat tinggalmu yang baru / Adakah sungai sungai itu benar benar / Dilintasi dengan air susu / Juga badanmu tak sakit sakit lagi / Kau dan orang orang di sana muda lagi:

Dalam lirik tersebut mengajak untuk berbicara tentang kehidupan baru di tempat yang mungkin lebih baik. Ada gambaran tempat ideal yang penuh kebahagiaan dan keindahan, di mana sungai-sungainya mengalir dengan air susu, simbol kesejahteraan dan keajaiban. Pembicara juga berharap orang tersebut tidak lagi merasakan sakit dan kembali muda, menggambarkan kehidupan tanpa penderitaan.


Semua pertanyaan / Temukan jawaban / Hati yang gembira sering kau tertawa / Benarkah orang bilang ia memang suka bercanda:

Dalam lirik tersebut mencerminkan kerinduan untuk mendapatkan jawaban atas banyak pertanyaan yang mengganggu. Ia mengingat kebahagiaan dan tawa yang sering dibagikan oleh orang yang dirindukan, menanyakan apakah benar orang tersebut masih suka bercanda.


Mungkinkah / Mungkinkah / Kau mampir hari ini / Bila tidak mirip kau jadilah Bunga Matahari / Yang tiba-tiba mekar di taman / Meski bicara dengan bahasa tumbuhan:

Pengulangan dari harapan awal, menunjukkan betapa mendalamnya kerinduan dan keinginan untuk bertemu, meski dalam bentuk metaforis seperti bunga matahari.


Kan ku ceritakan padamu / Bagaimana hidupku tanpamu / Kangennya masih ada disetiap waktu / Kadang aku menangis bila aku perlu / Tapi aku sekarang sudah lebih lucu / Jadilah menyenangkan seperti katamu:

Dalam lirik tersebut kemungkinan penyanyi ingin berbagi tentang kehidupannya tanpa kehadiran orang yang dirindukan. Ada pengakuan tentang rasa kangen yang masih ada setiap waktu dan sesekali menangis karena perasaan itu. Namun, penyanyi juga menyatakan bahwa dirinya telah menjadi lebih kuat dan mampu menemukan kebahagiaan meski tanpa orang yang dirindukan. Pesan terakhir adalah mengingat kata-kata orang tersebut untuk tetap menyenangkan dan kuat.


Keseluruhan Interpretasi

Lagu ini menggambarkan kerinduan yang mendalam terhadap seseorang yang tidak lagi hadir dalam kehidupannya. Ada harapan untuk kehadiran kembali, meski dalam bentuk lain yang tidak konvensional seperti bunga matahari. Liriknya juga mencerminkan perasaan kehilangan, tetapi juga kekuatan untuk tetap menjalani hidup dan menemukan kebahagiaan meskipun tanpa kehadiran orang yang dirindukan. Ada perpaduan antara rasa sakit dan keinginan untuk tetap kuat dan positif, sejalan dengan pesan orang yang dirindukan.